Minggu, 21 September 2014

KESEDIHAN DI BALIK DIAM


Mungkin Aku Hanya Perlu Diam..
Tak Perlu Berbicara.. Saat Ku Di Terpa Angin Hinaan..
Tersiram Caci Makian..
Dari Seorang Diri Yang Merasa Hebat.. Hujatan Demi Hujatan..
Ku Telan Mentah-mentah Begitu Saja..
Walau Pahit Kenyataan Ini.. Walau Perih Kehidupan Ini..
Ku Jadikan Semangat Baru.. Dalam Ilustrasi Kehidupan..
Yang Begitu Keras & Membunuh..
 Tak Pantang Hatiku Mundur..
Tak Pantang Langkahku Berhenti..
Hanya Karena Kesombongan & Hinaan..
Jiwa-jiwa Semakin Membara..
Semangat Semakin Bergejolak..
Untuk Terus Berkarya Di Tengah-tengah Hinaan & Caci Makian..
 Yang Bertebaran Di Sekelilingku.. Walau Terkadang Ada Yang Memuji..
Berusaha Memberiku Semangat..
 Saat Hinaan & Cacian Menenggelamkanku..
 Tak Perlu Bersedih Hati.. Oleh Ulah Kesombngan Diri..
 Yang Merasa Paling Hebat.. Karena Aku Tetap Tersenyum Manis.
 Dalam Melihat Ke Tidak Stabilan Hidup..
Melihat Orang-orang Yang Mau Menang Sendiri..
Menjatuhkan Saingan-sainganDi Sekitarnya..
 Namun Aku Tak Peduli..
 Aku Bukan Seorang Khairil Anwar.. Yang Hebat & Pandai Berpuitis..
 Aku Juga Bukan Meraka Yang Hebat & Sempurna..
 Namun Aku Adalah Aku Yang Seperti Ini.. Bukan Meraka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar